Sudutotomotif – Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis pertalite merupakan bahan bakar bersubsidi. Penggunaannya juga akan diatur secara ketat agar tepat peruntukannya.
Mulai 1 Juli 2022, tidak semua orang yang bisa menikmati Pertalite. Pembelian akan diatur agar konsumen terlebih dahulu melakukan registrasi di website MyPertamina.
Saleh Abdul Rahman, anggota Komisi Pengatur Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas), mengatakan pihaknya telah melakukan kajian terhadap kendaraan di atas 2.000 cc.
“Jadi untuk mobil mewah yang di studi itu 2.000 cc ke atas, tapi itu belum ditentukan,” kata Saleh Abdul Rahman beberapa waktu lalu.
Meski belum ditentukan kajiannya, namun mengundang banyak tanda tanya dan perdebatan. Sebab, jika hanya dibatasi oleh kapasitas mesin, saat ini banyak pabrikan yang meninggalkan mesin berkapasitas besar. Banyak mobil saat ini menggunakan mesin kurang dari 1.500 cc, tetapi mereka menggunakan turbocharged.
Jika sebatas kompresi mesin, menurut rekomendasi pabrikan, saat ini mobil baru tidak disarankan mengonsumsi Pertalite dengan RON 90. Bahkan termasuk mobil kelas Low Cost Green Car (LCGC).
Namun, jika Pertalite memang dilarang untuk mobil 2000 cc ke atas, Berikut daftarnya:
Toyota
- All New Voxy – 2.0 L
- New Alphard – 2.5 L dan 3.5 L
- New Vellfire – 2.5 L
- New Venturer – 2.4 L
- New Kijang Innova – 2.4 L
- New Camry – 2.5 L
- New Camry Hybrid – 2.5 L
- Land Cruiser 300 – 3.3 L
- New Fortuner – 2.4 L dan 2.8 L
Honda
- Civic Type R – 2.0 L
- New CR-V – 2.0 L
Mitsubishi
- New Pajero Sport – 2.4 L
- Outlander PHEV – 2.4 L
Hyundai
- Santa Fe – 2.5 L
- Palisade – 2.2 L
- Staria – 2.2 L
Kia
- Grand Carnival – 2.2 L